Pengiriman Tentara Wajib Militer Belanda Ke Indonesia




Belanda memerlukan banyak tentara untuk menguasai kembali Indonesia. Hal tersebut bertujuan untuk mempertahankan koloninya di Hindia Belanda. Pada periode tahun 1946 hingga tahun 1949, Belanda telah mengirim sekira 120 ribu tentara dan perwira ke Indonesia. Sebagian besar tentara tersebut merupakan penduduk Belanda yang sedang mengikuti wajib militer dan masih berusia muda. Mereka kemudian bergabung dengan pasukan KNIL dan marinir Belanda. Pengiriman tentara muda tersebut bertujuan menghadapi pejuang Indonesia yang rata-rata juga masih muda.
Kebijakan pengiriman anggota wajib militer Belanda tersebut telah mendapat persetujuan dari kabinet Belanda. Kebijakan tersebut diambil karena Belanda sedang mengalami krisis finansial. Oleh karena itu, kabinet Belanda memutuskan untuk mengirim anggota wajib militernya agar tidak terlalu memboroskan keuangan negara. Pada saat itu, Belanda mengalami kerugian keuangan akibat banyak kehilangan tentara. Pemerintah Belanda pun masih harus menanggung gaji tentara yang sudah terbunuh.
Gelombang protes menentang pengiriman anggota wajib militer ke Indonesia muncul di negeri Belanda sendiri. Selain itu, banyak pemuda Belanda yang memilih menghindar untuk mengikuti wajib militer. Sekira enam ribu pemuda memilih menolak mengikuti wajib militer sehingga memicu kemarahan petinggi militer Belanda. Pemuda yang menolak mengikuti wajib militer banyak yang diburu dan ditangkap. Pemuda yang tertangkap kemudian dibawa ke Schoonhoven dan menjalani hukuman berat. Akan tetapi, berita ini tidak tersebar ke luar negeri Belanda karena pemerintah Belanda beusaha menutupi kasus ini. Hal ini dilakukan agar pembangkangan tidak meluas.

kang Bolki

Follow On Twitter